Skip to content
Pendirian PT Perorangan Sesuai Undang-Undang Cipta Kerja

Pendirian PT Perorangan Sesuai Undang-Undang Cipta Kerja

Undang-Undang Cipta Kerja yang diberlakukan di Indonesia memberikan peluang baru bagi para individu yang ingin melakukan pendirian PT Perorangan. Dalam artikel ini, kami akan membahas proses pendirian PT perorangan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Cipta Kerja, serta menjelaskan langkah-langkahnya dengan bahasa hukum yang mudah dipahami.

Apa Itu Pendirian PT Perorangan

Pendirian PT perorangan merujuk pada proses mendirikan sebuah perusahaan dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) yang dikelola oleh satu individu atau pemilik tunggal. Dalam konteks ini, “perorangan” mengacu pada fakta bahwa hanya satu orang yang akan menjadi pemilik, pengurus, dan pemimpin dari perusahaan tersebut. Sebelum adanya perubahan dalam Undang-Undang Cipta Kerja, pendirian PT biasanya memerlukan minimal dua orang pendiri. Namun, perubahan ini memungkinkan individu untuk mendirikan PT sendiri tanpa memerlukan mitra.

Langkah-langkah pendirian PT perorangan melibatkan proses legal dan administratif yang terdiri dari beberapa tahap. Proses ini umumnya mencakup persiapan dokumen, pendaftaran elektronik, pembayaran modal dasar, pengesahan akta pendirian oleh notaris, dan pengajuan pengesahan PT ke Kementerian Hukum dan HAM.

Keuntungan utama dari pendirian PT perorangan termasuk kepemilikan penuh atas bisnis, pemisahan identitas pajak perusahaan dari identitas pribadi, dan kredibilitas yang lebih tinggi dalam dunia bisnis. Namun, ada juga tantangan yang perlu dipertimbangkan, seperti tanggung jawab pribadi atas hutang perusahaan dan kompleksitas dalam mengelola operasional bisnis sendirian.

Dengan demikian, pendirian PT perorangan adalah cara bagi individu untuk membentuk badan hukum yang memungkinkan mereka untuk menjalankan bisnis secara formal, memisahkan aspek keuangan dan hukum pribadi dari aspek bisnis, serta mengambil kendali penuh atas operasional dan keputusan bisnis yang mereka miliki.

Syarat Pendirian PT Perorangan

Untuk mendirikan PT perorangan sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja di Indonesia, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Syarat-syarat ini mencakup persyaratan terkait dokumen, modal, dan tata cara pendaftaran. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai syarat-syarat pendirian PT perorangan:

Dokumen Persiapan

  1. Akta Pendirian: Dokumen resmi yang merinci informasi tentang pendiri, perusahaan, dan struktur permodalan. Akta pendirian perlu dibuat oleh notaris.
  2. Pernyataan Keberatan: Pernyataan tertulis bahwa pendiri tidak memiliki hubungan terlarang yang dapat menghambat pendirian PT perorangan. Pernyataan ini diperlukan untuk menjamin integritas dan kredibilitas perusahaan.
  3. Informasi Pendiri: Fotokopi identitas pendiri, alamat, nomor telepon, dan informasi pribadi lainnya.

Modal Dasar

Pemilik PT perorangan harus menyediakan modal dasar yang diperlukan. Modal dasar adalah jumlah uang yang diwajibkan untuk disetor sebagai dasar pembentukan perusahaan. Besar modal dasar akan disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis usaha yang akan dijalankan.

Proses Pendaftaran

PT perorangan harus didaftarkan secara elektronik melalui platform yang ditunjuk oleh pemerintah. Pendaftaran ini mencakup pengisian formulir, pemberian informasi yang diperlukan, serta unggah dokumen-dokumen persyaratan.

Pengesahan Akta Pendirian

Akta Pendirian yang telah disusun oleh notaris perlu diajukan untuk pengesahan oleh instansi yang berwenang. Pengesahan ini membuat pendirian PT menjadi sah secara hukum.

Pengajuan Pengesahan PT

Setelah Akta Pendirian disahkan, perlu diajukan permohonan pengesahan PT perorangan ke Kementerian Hukum dan HAM. Langkah ini merupakan bagian penting dalam menjadikan PT sebagai badan hukum yang sah.

Dokumen Tambahan (Jika Diperlukan)

Terkadang, tergantung pada jenis usaha atau sektor industri, mungkin ada persyaratan khusus atau dokumen tambahan yang harus disediakan. Ini bisa termasuk izin khusus, perizinan dari instansi terkait, atau persyaratan tertentu sesuai regulasi sektor.

Perlu diingat bahwa persyaratan dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu memeriksa informasi terbaru dari sumber yang sah atau berkonsultasi dengan ahli hukum atau konsultan bisnis sebelum memulai proses pendirian PT perorangan.

Dasar Hukum Pendirian PT Perorangan

Pendirian PT (Perseroan Terbatas) perorangan di Indonesia didasarkan pada berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur tentang perusahaan dan bisnis. Meskipun tidak ada UUD (Undang-Undang Dasar) yang secara spesifik mengatur PT perorangan, ada beberapa undang-undang yang relevan yang menjadi dasar hukum untuk pendirian PT perorangan, termasuk:

Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) 

Undang-undang ini merupakan dasar hukum utama yang mengatur berbagai aspek terkait pendirian, operasional, dan manajemen perusahaan, termasuk PT perorangan. Meskipun undang-undang ini lebih berfokus pada PT dengan lebih dari satu pemilik, prinsip-prinsip dan prosedur yang diatur dalam undang-undang ini masih relevan untuk PT perorangan.

Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja)

Undang-undang ini mengandung beberapa perubahan yang mengatur tentang proses pendirian PT perorangan, termasuk penghapusan persyaratan minimal dua pendiri untuk mendirikan PT. UU Cipta Kerja memberikan ruang bagi individu untuk mendirikan PT perorangan.

Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perseroan Terbatas

Peraturan ini mengatur lebih lanjut tentang proses pendirian PT, termasuk persyaratan dokumen, modal dasar, dan tata cara pendaftaran.

Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. 26 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pendaftaran Elektronik Perseroan Terbatas 

Peraturan ini mengatur tata cara pendaftaran PT secara elektronik melalui platform yang ditunjuk oleh pemerintah.

Keputusan Menteri Hukum dan HAM No. AHU-0070010.AH.01.04 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Pendirian Perseroan Terbatas

Keputusan ini memberikan panduan lebih lanjut mengenai proses pendirian PT, termasuk PT perorangan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa hukum dan peraturan dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu merujuk pada sumber-sumber resmi, seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), atau berkonsultasi dengan ahli hukum yang berkompeten sebelum memulai proses pendirian PT perorangan.

Konsep PT Perorangan Menurut Undang-Undang Cipta Kerja

PT perorangan adalah bentuk perusahaan yang dikelola oleh satu orang pemilik atau pendiri. Hal ini menjadi mungkin berkat perubahan dalam Undang-Undang Cipta Kerja yang menghilangkan persyaratan minimal dua orang pendiri dalam mendirikan PT. Ini memberikan kesempatan bagi individu untuk memiliki dan mengelola perusahaan dengan lebih mudah.

Langkah-langkah Pendirian PT Perorangan

a. Persiapan Dokumen

Langkah awal adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Dokumen ini meliputi:

Akta Pendirian: Dokumen resmi yang mendirikan PT perorangan dan berisi informasi penting tentang perusahaan.

Pernyataan Keberatan: Pernyataan bahwa pendiri tidak memiliki hubungan terlarang yang dapat menghambat pendirian PT perorangan.

Informasi Pendiri: Fotokopi identitas pendiri, alamat, nomor telepon, dan informasi lainnya.

b. Pendaftaran Elektronik

Setelah dokumen-dokumen disiapkan, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan PT perorangan secara elektronik melalui platform yang ditunjuk oleh pemerintah.

c. Pembayaran Modal Dasar

Pada tahap ini, pendiri perlu membayar modal dasar yang telah ditentukan. Modal ini adalah jumlah uang yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan.

d. Pengesahan Akta Pendirian

Setelah pendaftaran dan pembayaran modal dasar selesai, Akta Pendirian PT perorangan akan diajukan untuk pengesahan oleh notaris. Ini adalah langkah penting untuk membuat pendirian PT sah secara hukum.

e. Pengajuan Pengesahan PT

Setelah Akta Pendirian disahkan, langkah berikutnya adalah mengajukan permohonan pengesahan PT perorangan ke Kementerian Hukum dan HAM.

Dampak Positif Pendirian PT Perorangan:

Kewirausahaan Meningkat: Dengan memungkinkan individu untuk mendirikan PT perorangan, undang-undang ini telah membuka pintu bagi banyak orang yang memiliki impian untuk menjadi pengusaha. Hal ini mendorong terciptanya inovasi dan diversifikasi dalam dunia bisnis.

Peningkatan Investasi: Kemudahan dalam pendirian PT perorangan dapat mengundang investasi lebih besar dari individu dalam skala kecil hingga menengah. Ini berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi dan membuka peluang baru dalam berbagai sektor.

Kontrol Penuh dan Keputusan Cepat: Keuntungan utama dari PT perorangan adalah kepemilikan penuh atas bisnis. Individu pendiri memiliki kendali mutlak terhadap semua aspek operasional dan keputusan bisnis, memungkinkan respons yang cepat terhadap perubahan pasar.

Keterbukaan Terhadap Inovasi: Dengan lebih banyak pelaku bisnis mandiri, ada potensi peningkatan inovasi dan pengembangan produk atau layanan baru. Persaingan sehat dapat mendorong perusahaan untuk terus berinovasi guna memenuhi tuntutan pasar.

Keuntungan Pendirian PT Perorangan

a. Kepemilikan Penuh: Sebagai pemilik tunggal, Anda memiliki kendali penuh atas bisnis tanpa harus berbagi keputusan dengan mitra.

b. Pajak Terpisah: PT perorangan memiliki identitas pajak terpisah, yang memisahkan aset pribadi dan aset perusahaan, mengurangi risiko hukum dan keuangan.

c. Kredibilitas: PT perorangan cenderung lebih kredibel dalam bisnis karena memiliki struktur yang lebih formal.

Tantangan, Pertimbangan, dan Kendala

a. Tanggung Jawab Terbatas: Meskipun PT perorangan memiliki keuntungan, Anda masih bertanggung jawab secara pribadi atas hutang perusahaan.

b. Operasional yang Kompleks: Mengelola bisnis sendirian bisa menjadi tantangan, membutuhkan keterampilan manajemen yang kuat.

c. Tanggung Jawab Pribadi: Satu-satunya pendiri dalam PT perorangan akan memiliki tanggung jawab pribadi atas semua kewajiban perusahaan. Risiko finansial dapat lebih besar dalam situasi tertentu.

d. Manajemen Kemandirian: Mengelola bisnis sendirian dapat menjadi tantangan, terutama dalam hal membagi waktu antara tugas-tugas operasional dan tugas-tugas strategis.

e. Keterbatasan Sumber Daya: Dalam bisnis skala kecil, sumber daya seperti modal, tenaga kerja, dan infrastruktur mungkin terbatas, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bisnis.

Biaya Pendirian PT Perorangan

Biaya pendirian PT perorangan di Indonesia dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis usaha, modal dasar, lokasi, dan biaya notaris. Berikut adalah beberapa komponen biaya yang umumnya terlibat dalam pendirian PT perorangan:

Modal Dasar: Anda perlu menyediakan modal dasar sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Besar modal dasar dapat berbeda tergantung pada jenis usaha dan peraturan sektor industri tertentu.

Biaya Notaris: Anda perlu melibatkan seorang notaris untuk menyusun dan mengesahkan Akta Pendirian PT. Biaya notaris dapat bervariasi tergantung pada wilayah dan kompleksitas dokumen.

Pendaftaran Elektronik: Untuk mendaftarkan PT secara elektronik, ada biaya pendaftaran yang harus dibayarkan melalui platform yang ditunjuk oleh pemerintah.

Biaya Pengesahan: Setelah Akta Pendirian PT disahkan oleh notaris, Anda harus membayar biaya pengesahan kepada pemerintah untuk membuat pendirian PT sah secara hukum.

Biaya Kantor Pengurus: Jika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa kantor pengurus atau perusahaan jasa pendirian, biaya mereka akan termasuk dalam biaya pendirian.

Biaya Pengurusan Izin: Terkadang, tergantung pada jenis usaha, Anda mungkin perlu mengurus izin khusus atau perizinan tambahan. Biaya ini juga harus diperhitungkan.

Biaya Administratif Lainnya: Ada juga biaya-biaya kecil lainnya yang mungkin timbul selama proses pendirian, seperti fotokopi dokumen, pengiriman surat, dan sebagainya.

Penting untuk diingat bahwa biaya pendirian dapat berbeda di setiap wilayah dan perusahaan jasa pendirian mungkin juga memiliki paket biaya yang berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan penelitian mendalam atau berkonsultasi dengan ahli hukum atau konsultan bisnis yang berpengalaman untuk memperkirakan biaya yang lebih akurat sesuai dengan kebutuhan dan situasi Anda.

Pandangan Masa Depan PT Perorangan di Indonesia

Masa depan PT perorangan di Indonesia terlihat menjanjikan. Dengan perubahan regulasi yang memberi individu akses lebih besar ke dunia bisnis, kita dapat mengharapkan pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah yang lebih dinamis. Kemudahan dalam pendirian PT perorangan juga dapat memperkuat iklim kewirausahaan dan mendorong penciptaan lapangan kerja baru.

Sektor-selain sektor formal juga dapat merasakan dampak positif. Berbagai usaha mikro dan kecil yang sebelumnya mungkin beroperasi secara informal dapat beralih ke dalam sistem formal yang diatur oleh hukum. Ini akan membantu mengurangi sektor informal dan memperkuat struktur ekonomi nasional.

Namun, untuk memaksimalkan potensi dari langkah ini, perlu adanya dukungan yang komprehensif dari pemerintah dan lembaga terkait. Pendidikan wirausaha, akses terhadap pelatihan bisnis, dan pengembangan infrastruktur pendukung menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan.

Pendirian PT perorangan sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja memberikan peluang bagi individu untuk mengembangkan bisnisnya dengan lebih mudah. Dengan langkah-langkah yang jelas dan pemahaman mengenai manfaat serta pertimbangannya, individu dapat memulai perjalanan menuju kepemilikan dan pengelolaan PT perorangan yang sukses. Penting untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau konsultasi hukum jika diperlukan sebelum memulai proses pendirian PT perorangan.

Pendirian PT perorangan yang diakomodasi oleh Undang-Undang Cipta Kerja telah membawa perubahan mendasar dalam lanskap bisnis Indonesia. Dengan memberikan kesempatan bagi individu untuk mendirikan perusahaan dengan kepemilikan tunggal, undang-undang ini telah menciptakan dinamika baru dalam kewirausahaan dan bisnis. Kesimpulan ini akan membahas dampak positif yang telah dihasilkan dari perubahan ini, potensi tantangan yang masih ada, serta pandangan terhadap masa depan PT perorangan di Indonesia.

Pendirian PT perorangan sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja telah membawa perubahan revolusioner dalam dunia bisnis Indonesia. Kemudahan akses, kendali penuh, dan peluang untuk berkembang menjadi ciri khas PT perorangan. Meskipun tantangan dan risiko tetap ada, potensi untuk pertumbuhan ekonomi dan kewirausahaan yang inklusif sangat menjanjikan.

Untuk meraih potensi penuh dari perubahan ini, individu yang ingin mendirikan PT perorangan perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang persyaratan hukum, manajemen bisnis, dan pasar. Dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, akses permodalan, dan lingkungan bisnis yang kondusif juga menjadi kunci keberhasilan. Dengan begitu, PT perorangan berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi yang kuat, memicu inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih makmur.

Hubungi kami apabila anda memiliki banyak pertanyaan tentang Pendirian PT Perorangan, selain itu kami juga dapat membantu anda untuk pendirian badan hukum / badan usaha lainnya: CV, dan jenis badan usaha lainnya, kami juga dapat membantu anda dalam pengurusan perizinan pada sistem OSS.

Segera hubungi kami:
Email : info@bizlaw.co.id
Whatsapp : (+62) 812 99215128

Leave a Comment